Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang tidak saja harus diimani, tapi juga harus dibaca, dikaji, dan diamalkan. Al-Qur'an dinamai dan disifati dengan ungkapan sebagai berikut:
Al-Qur'an itu merupakan peringatan dan pembeda sekaligus kitab suci yang mempunyai sifat sebagai petunjuk, nur/cahaya, penyembuh, rahmat serta penerang (dari kegelapan dan kebodohan).
Al-Qur'an juga merupakan wasiat Rasulullah, untuk senantiasa kita baca, pahami, dan amalkan disamping hadis-hadis beliau. Hal ini sebagaimana disebutkan pada sebuah hadis dalam kitab Al-Muwatta' karangan Al-Imam Malik bahwasanya Rasulullah bersabda,
"Dari Imam Malik, sesungguhnya Rasulullah bersabda: Aku tinggalkan/wasiatkan sesuatu kepada kalian dua perkara dan untuk kamu semua memegang teguh keduanya yang mana kalian semua tidak akan tersesat: Kitab Allah (Al-Qur'an) dan sunnah Nabi-Nya." (HR. Malik dalam kitab Al-Muwatta')
Al-Qur'an juga memberikan informasi kepada orang-orang beriman untuk menjadikannya sebagai petunjuk dan pedoman yang senantiasa dipegang teguh. Sebagaimana firman Allah,
"Dan Al-Qur'an ini adalah kitab yang kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (QS. Al-An'am: 155)
"Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ahzab: 2)
"Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus." (QS. Az-Zukhruf: 43)
"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kami berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang." (QS. At-Taghabun: 12)
Al-Qur'an juga dapat menjadi penawar/obat penyembuh, rahmat dan menjadi karunia terbesar yang telah Allah berikan kepada umat yang beriman kepada-Nya,
"Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an niscaya kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup." (QS. Al-Isra': 45)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
"Dan kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Isra': 82)
Pada surah lain. Allah berfirman,
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka secara diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (bagi mereka) surga Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutra. Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu." (QS. Fatir: 29-35)
Allah mengulang-ulang pernyataan-Nya dalam Al-Qur'an agar kita mengambil pelajaran, peringatan, hidayah/petunjuk-Nya. Hal ini sebagaimana contoh kalimat/ucapan yang terdapat dalam surah Ar-Rahman,
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
(kalimat tersebut diulang-ulang hingga 31 kali dalam surah Ar-Rahman)
Allah berfirman,
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun. (QS. Az-Zumar: 23)
Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran, dan kisah-kisah itu diulang-ulang disebut dalam Al-Qur'an agar lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa maksudnya bahwa ayat-ayat Al-Qur'an itu diulang-ulang membacanya seperti terdapat dalam mukadimah surah Al-Fatihah.
Hal yang terpenting ialah, Al-Qur'an juga harus dibaca dengan bacaan/tilawah yang sebenarnya, yaitu harus mengikuti aturan-aturan dalam membacanya, seperti harus benar makhraj hurufnya, panjang pendek, cara berhenti, dan lain sebagainya.
Hal ini sebagaimana firman Allah,
"Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Baqarah: 121)
Dalam hadis-hadis Rasulullah banyak disebutkan tentang keutamaan membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur'an. Rasulullah bersabda,
Abu Umamah Al-Bahili berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.'" (HR. Muslim)
"Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda, "As-Siyam (puasa) dan Al-Qur'an akan memberi syafaat bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata, "Wahai Tuhan! Aku telah menghalanginya makan dan syahwatnya di siang hari, maka izinkan aku memberi syafaat untuknya," dan Al-Qur'an berkata, "Wahai Tuhan! Aku telah menghalanginya tidur sepanjang malam, maka izinkan aku memberi syafaat untuknya," maka keduanya diberi keleluasaan oleh Allah untuk memberi syafaat." (HR. Ahmad dan At-Tabrani serta Al-Hakim, ia berkata, Sahih 'Ala Syarti Muslim)
Allah menjamin bagi siapa saja yang mau dan gemar membaca Al-Qur'an niscaya hidupnya akan mulia, Rasulullah bersabda,
Dari Ibn 'Abbas berkata, "Barang siapa yang membaca Al-Qur'an, ia tidak akan dikembalikan kepada kehidupan yang hina", dan hal itu sesuai dengan firman Allah, "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka bagi mereka pahala yang tidak ada putus-putusnya." (QS. At-Tin: 5-6), ia berkata, "yaitu orang-orang yang membaca Al-Qur'an." (HR. Hakim dan ia berkata Sahihu Al-Isnad)
Melihat kenyataan yang ada pada umat Islam, terutama yang berada di Indonesia, sebagian besar umat Islam tidak dapat membaca kitab suci Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid, atau bahkan tidak dapat membaca Al-Qur'an atau tulisan huruf Arab sama sekali. Sungguh suatu kenyataan yang harus menjadi pekerjaan besar bagi kita semua yang sudah dapat membaca, memahami bahasa Arab dan kitab Al-Qur'an/hadis untuk dapat membantu saudara-saudaranya melepaskan diri dari buta huruf Arab/buta huruf Al-Qur'an. Juga diakui, bahwa sebagian besar umat Islam juga belum menyentuh pendidikan agama Islam dengan komprehensif; baik melalui jalur formal maupun jalur non-formal, sehingga boleh jadi mereka memang tidak mengerti tentang fungsi dan kedudukan Al-Qur'an dalam beragama Islam itu.
Dalam hal ini Rasulullah memanggil orang-orang yang beriman untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an sebagaimana beliau bersabda,
Dari 'Utsman Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
Aku mendengar dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi bersabda, "Barang siapa membaca satu huruf dari bacaan Al-Qur'an, maka baginya ada kebaikan sebanyak sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tapi Alif satu huruf dan Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan hadis ini Hasan Sahih)
Dalam kitab Ad-Dur Al-Mantsur buah karya Imam Jalal Ad-Din As-Suyuti mengatakan tentang maksud hadis tersebut, bahwa setiap huruf Al-Qur'an dari keseluruhan kalimat-kalimatnya (dalam Al-Qur'an) mengandung kebaikan.
Hendaknya dalam membaca Al-Qur'an, diniatkan semata-mata hanya ingin mendapatkan keridaan dari Allah, hal ini sebagaimana dikemukakan dalam kitab Fadail Al-Qur'an buah karya Abi Syaibah,
Dari 'Abdullah bin Mas'ud berkata, "Siapa saja yang membaca Al-Qur'an dengan mengharap keridaan dari Allah, maka baginya setiap huruf yang dibaca dinilai sepuluh kebaikan dan menghapus sepuluh kejelekan."
Membaca Al-Qur'an tidak saja sangat besar keutamaannya bahkan merupakan "investasi" yang ringan modalnya, tidak perlu uang yang banyak, hanya cukup berkeinginan kuat untuk mencari keridaan Allah dengan membaca Al-Qur'an.
Hadis dari Abu Dzar menginformasikan mengenai wasiat Rasulullah, hendaknya kita bertakwa kemudian berzikir dan membaca Al-Qur'an,
Dari Abu Dzar, ia berkata, aku bertanya, "Ya Rasulullah nasihatilah aku," maka Rasulullah bersabda, "Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah, karena ketakwaan itu induk dari segala urusan." Aku berkata, "Ya Rasulullah tambahilah." Rasulullah menjawab, "Hendaklah kamu membaca Al-Qur'an, dan berzikir kepada Allah karena sesungguhnya itu merupakan cahaya bagimu di dunia dan tabunganmu di langit." (HR. Ibnu Hibban dan At-Tabarani)
Amalan mengkhatamkan Al-Qur'an adalah amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah, para sahabat dan juga para Tabi'in maupun Tabi'ut Tabi'in, bahkan dalam kitab Mukhtasar Ihya' 'ulumi Ad-Din, dikisahkan bahwa Imam Syafi'i mengkhatamkan Al-Qur'an hampir setiap malam.
Maka sebagai umat Nabi Muhammad, sudah sepantasnya kita lebih giat membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an. Di sisi lain hendaknya diusahakan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an sekaligus memperbaiki bacaannya (tahsin/membaguskan dengan mempelajari tajwid/tata cara membaca Al-Qur'an). Meskipun kadang-kadang ada sebagian muslim/muslimah yang masih belum mahir membaca Al-Qur'an, itu tidak menjadi penghalang untuk mendapatkan ganjaran dari Allah, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah bersabda,
Dari 'Aisyah, ia berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang mahir/bagus dalam membaca Al-Qur'an dia bersama para malaikat yang mulia lagi sangat taat dan orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan bacaan itu terasa sukar baginya maka ia mendapat dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sumber: Buku Ketika Lautan Menjadi Tinta; Membuka Pintu Rahmat dengan Membaca Al-Qur'an.
Posting Komentar untuk "Al-Qur'an"
Posting Komentar